tag:blogger.com,1999:blog-17291036462040917122024-03-13T19:09:01.094-07:00Find ItTime you enjoy wasting is not wasted time.Putri Indriyani Balqishhttp://www.blogger.com/profile/07789374118248019380noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-1729103646204091712.post-23516281316325953812015-10-31T05:23:00.000-07:002015-10-31T05:24:04.101-07:00Perbedaan Paru-Paru Perokok dan Paru-Paru NormalLet's watch this video. It's only 7 second guys, but I hope you'll understand that smoking isn't good.<br />
<br />
<i>Dalam video, ilmuwan di sebuah lab memasukan udara kepada dua paru-paru manusia. Satu paru-paru sehat dari orang yang tidak merokok dan yang satunya lagi paru-paru yang sangat mengerikan dari seorang perokok berat. Keduanya memiliki perbedaan yang sangat terlihat jelas. <b>Untuk para perokok, jika ingin paru-paru kalian sehat, berhentilah merokok dan lihatlah bagaimana jadinya paru-paru kalian jika terus melakukannya.</b> Enjoy the video guys!</i><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen="" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/QiUrhovpgCA/0.jpg" frameborder="0" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/QiUrhovpgCA?feature=player_embedded" width="320"></iframe></div>
<div class="ytp-html5-clipboard">
<br /></div>
<i> See ya.</i>Putri Indriyani Balqishhttp://www.blogger.com/profile/07789374118248019380noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1729103646204091712.post-25699159705571844912015-10-17T20:29:00.001-07:002015-10-17T20:29:04.413-07:00Urban Legend 1 : Candyman<img alt="" class="alignnone size-full" height="395" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/candyman.jpg?w=730" width="640" /> <br />
<br />
Menurut legendanya, jika kau melihat ke dalam cermin dan menyebut
nama “Candyman” lima kali, dia akan muncul tepat di belakangmu dan
membunuhmu dengan kaitnya. Candyman merupakan hantu pembunuh yang kejam
dengan kait penuh darah di tangannya. Dia muncul dari dalam cermin,
berlumuran darah dan lebah yang menyelimuti sekujur tubuhnya. Di
pikirannya hanya ada hasrat untuk membunuh.<br />
<br />
Konon bertahun-tahun yang lalu, Candyman adalah seorang pria biasa.
Kembali di masa perbudakan, Candyman kala itu merupakan seorang budak
berkulit hitam yang bernama Daniel Robitaille, yang bekerja di sebuah
perkebunan di New Orleans, Amerika Serikat. Dia adalah pelukis yang
berbakat dan dipilih oleh pemilik perkebunan itu untuk melukis putrinya.
Namun saat itu, Daniel kemudian jatuh cinta kepada putri sang pemilik
yang berkulit putih. Ketika pemilik perkebunan yang rasis itu mengetahui
putri dan budaknya menjalin cinta, dia langsung dikuasai amarah dan
mengejar Daniel hingga ke luar kota.<br />
<br />
Bersama komplotan dan garpu kebun di tangan serta sekumpulan anjing
liar, mereka mengejar budak yang malang itu di lapangan terbuka.
Akhirnya, budak itu berhasil ditangkap setelah menemukannya beristirahat
di dekat sebuah ladang tua di sana. Para lelaki jahat itu langsung
memukuli Daniel dan memotong tangan kanannya dengan gergaji mesin. Lalu
membaluri tubuhnya dengan madu dan melemparnya ke sarang lebah.<br />
<br />
Candyman yang malang itu merasakan sakit yang teramat sangat dan
tewas karena luka-lukanya, tapi sebelum itu dia mengutuk lelaki yang
membunuhnya dan bersumpah akan kembali dan menuntut balas.<br />
Katanya
arwahnya tidak pernah tenang dan kini hantunya bergentayangan di dunia
selamanya, dan hanya muncul ketika namanya disebut lima kali.<br />
<br />
Konon, jika kau menyebut “Candyman” sekali, dua kali, tiga kali, dan
empat kali, jangan pernah meneruskannya hingga lima atau kau akan
menyesal.<br />
<br />
<em>Do u wanna play it?</em><br />
<br />
Source: <a href="https://urbanlejen.wordpress.com/2014/06/10/candyman/">Candyman</a>Putri Indriyani Balqishhttp://www.blogger.com/profile/07789374118248019380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1729103646204091712.post-49031190309150874692015-10-17T20:26:00.001-07:002015-10-17T20:30:50.570-07:00People 1 : Siapa itu Junji Ito?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
</div>
<br />
<br />
<img alt="junji_ito_photo" class="attachment-featured-image wp-post-image" height="462" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/junji_ito_photo.jpg?w=724" width="640" /><br />
<br />
Junji Ito adalah penulis manga horror Jepang. Karya-karyanya sudah
banyak digemari oleh banyak orang,<br />
termasuk saya sendiri. Menurut saya
sih, semua manganya sangat disturbing, jadi bagi yang ga biasa sama
hal-hal seperti ini lebih baik jangan baca yaa.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/capture.jpg?w=730" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Capture" border="0" class="size-full wp-image-55 aligncenter" height="281" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/capture.jpg?w=730" width="320" /></a></div>
<br />
Karya-karya Junji Ito salah satunya <b>Uzumaki: Spiral into Horror.</b> [Spoiler Alerts].<br />
<br />
Jadi, manga Uzumaki ini menceritakan tentang tempat yang dikutuk oleh
kekuatan supernatural yang menyertakan benda-benda spiral. Kirie
Goshima <span style="font-weight: normal;">(<span class="t_nihongo_kanji" lang="ja">五島桐絵</span><sup class="t_nihongo_help noprint"><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Help:Installing_Japanese_character_sets" title="Help:Installing Japanese character sets"><span class="t_nihongo_icon" style="color: #0000ee; font: bold 80% sans-serif; padding: 0 .1em; text-decoration: none;">?</span></a></sup>), seorang remaja putri dan pacarnya yang bernama </span>Shuichi Saito <span style="font-weight: normal;">(<span class="t_nihongo_kanji" lang="ja">斎藤秀一</span><sup class="t_nihongo_help noprint"><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Help:Installing_Japanese_character_sets" title="Help:Installing Japanese character sets"><span class="t_nihongo_icon" style="color: #0000ee; font: bold 80% sans-serif; padding: 0 .1em; text-decoration: none;">?</span></a></sup>)
tinggal di desa tersebut. Mereka menyaksikan bagaimana kutukan tersebut
membuat warga desa dan orang-orang terdekatnya menjadi sangat ketakutan
ataupun terobsesi terhadap benda-benda spiral. Dalam cerita tersebut,
korban pertamanya adalah ayah Shuichi, ia sangat terobsesi dengan benda
spiral. Bahkan ia bisa merubah tubuhnya menjadi bentuk spiral, misalnya
lidahnya, dan pada akhirnya dia membuat seluruh tubuhnya menjadi bentuk
spiral.</span><span style="font-weight: normal;"></span><br />
<span style="font-weight: normal;"><br />
</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/img_0432.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="IMG_0432" class="wp-image-56 aligncenter" height="298" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/img_0432.jpg?w=497&h=298" width="497" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/img_0434.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="IMG_0434" class="wp-image-57 aligncenter" height="332" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/img_0434.jpg?w=498&h=332" width="498" /> </a></div>
<br />
<br />
Dan masih banyak manga-manga Junji Ito yang lainnya. Dulu saya
membacanya dari situs Open Awesome (openawesome.com), tapi sepertinya
situs itu sekarang sudah dihapus, kerena saya tidak dapat menemukannya.
Dan setelah <i>browsing </i>saya menemukan situs yang menyediakan manga Junji Ito, walaupun hanya dua situs :<br />
<ul>
<li><a href="http://www.mymangaonline.com/manga-info/Itou-Junji-Kyoufu-Manga-Collection.html" rel="nofollow">http://www.mymangaonline.com/manga-info/Itou-Junji-Kyoufu-Manga-Collection.html</a></li>
<li><a href="http://iemonsy.tumblr.com/archive" rel="nofollow">http://iemonsy.tumblr.com/archive</a></li>
</ul>
Manga-manga Junji Ito yang saya suka antara lain adalah :<br />
<ol>
<li style="text-align: center;"><b><big>The E</big></b><big><b>nigma of Amigara Fault</b><br />
</big><big><a href="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/the-enigma-of-amigara-fault-thumb-500x337-156869.png"><img alt="The Enigma of Amigara Fault-thumb-500x337-156869" class=" wp-image-58 aligncenter" height="238" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/the-enigma-of-amigara-fault-thumb-500x337-156869.png?w=353&h=238" width="353" /></a></big></li>
<li style="text-align: center;"><b><big>Soichi’s Beloved Pet</big></b></li>
</ol>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/soichi-s-beloved-pet-thumb-500x459-156881.jpg"><img alt="Soichi-s Beloved Pet-thumb-500x459-156881" class="alignnone size-medium wp-image-59" height="275" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/soichi-s-beloved-pet-thumb-500x459-156881.jpg?w=300&h=275" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
3. <b><big>My Dear Ancestors</big></b></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/my-dear-ancestors-thumb-500x771-156883.jpg"><img alt="My Dear Ancestors-thumb-500x771-156883" class="alignnone wp-image-60" height="422" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/my-dear-ancestors-thumb-500x771-156883.jpg?w=273&h=422" width="273" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
4. <b><big>Army of One</big></b></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/army-of-one-thumb-500x386-156889.jpg"><img alt="Army of One-thumb-500x386-156889" class="alignnone size-medium wp-image-61" height="232" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/army-of-one-thumb-500x386-156889.jpg?w=300&h=232" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
5. <b><big>Tomio: Red Turtleneck</big></b></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/tomio-red-turtleneck-thumb-401x565-156892.png"><img alt="Tomio Red Turtleneck-thumb-401x565-156892" class="alignnone wp-image-62" height="315" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/tomio-red-turtleneck-thumb-401x565-156892.png?w=224&h=315" width="224" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<i>Happy reading guys!</i></div>
Putri Indriyani Balqishhttp://www.blogger.com/profile/07789374118248019380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1729103646204091712.post-36030750819036885942015-10-17T20:21:00.002-07:002015-10-17T20:22:11.490-07:00Slendrina The Cellar + DownloadIni adalah salah satu game untuk pengguna android yang menurut saya sangat menyenangkan karena tokoh hantu dalam gamenya, yaitu <i>Slendrina,</i> suka muncul secara tiba-tiba.<br />
<br />
Cara bermainnya cukup mudah, kita hanya diharuskan untuk mencari 8
buku di ruangan-ruangan yang tentunya berbeda. Yang membuat game ini
susah adalah suasana gamenya, gelap dan sepi.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/1408906135_3.jpg"><img alt="1408906135_3" class=" wp-image-66 aligncenter" height="358" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/1408906135_3.jpg?w=357&h=200" width="640" /> </a></div>
<br />
Dalam game ini, kita bermain sebagai orang yang sepertinya sedang
terjebak di sebuah labirin bawah tanah. Saya himbau untuk berjalan terus
ke depan dan jangan berbalik ke belakang, karena biasanya Slendrina
akan muncul tepat di depan kita saat kita berbalik ke belakang. Jadi,
agar tidak dikagetkan oleh Slendrina, saat kita menemui jalan
buntu/ingin balik arah, lebih baik berjalan mundur daripada memutarkan
kameranya.<br />
Cara Slendrina mengagetkan kita pun ada banyak. Contohnya seperti ini :<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/unnamed.jpg?w=334&h=188" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="unnamed" border="0" class="wp-image-67" height="188" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/unnamed.jpg?w=334&h=188" width="334" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Muncul tiba-tiba saat membalikan arah pandang/kamera.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br />
<figure class="wp-caption aligncenter" data-shortcode="caption" id="attachment_67" style="width: 334px;"><figcaption class="wp-caption-text"></figcaption></figure><figure class="wp-caption aligncenter" data-shortcode="caption" id="attachment_67" style="width: 334px;"></figure><figure class="wp-caption aligncenter" data-shortcode="caption" id="attachment_67" style="width: 334px;"></figure><figure class="wp-caption aligncenter" data-shortcode="caption" id="attachment_67" style="width: 334px;"></figure><br />
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/hqdefault.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Suasana ruangan gelap, lalu tiba-tiba muncul seperti ini saat lampu menyala." class=" wp-image-68" height="248" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/hqdefault.jpg?w=331&h=248" width="331" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Suasana ruangan gelap, lalu tiba-tiba muncul seperti ini saat lampu menyala.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/k.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Muncul kepala dari lukisan." class=" wp-image-69" height="246" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/k.jpg?w=328&h=246" width="328" /> </a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Muncul dari lukisan. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<img alt="Merangkak di atap/di lantai." class=" wp-image-70" height="191" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/slendrina-apk-2.jpg?w=339&h=191" width="339" /></div>
<div style="text-align: center;">
Merangkak di atap/di lantai.</div>
<br />
Kita akan kalah apabila kita melihat Slendrina dan tidak memutarkan
arah pandang kamera. Jadi, jika melihat Slendrina berdiri seperti pada
gambar <i>“muncul tiba-tiba saat membalikan arah pandang/kamera” </i>dan tidak langsung berputar, maka Slendrina akan mendekat ke kamera dan game berakhir.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/maxresdefault1.jpg"><img alt="maxresdefault" class=" wp-image-71 aligncenter" height="360" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/maxresdefault1.jpg?w=375&h=211" width="640" /></a></div>
<br />
Dalam game ini juga ada 3 labirin yang bisa dijadikan tempat bermain,
namun jika kita mendownload yang free version, kita hanya akan mendapat
1 tempat saja.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/9-fxz6fvbpchzlsqpywqimbejldg2gpst54f4mzm_j-kthqak5x8s0f-hg4qcdzm0a8h500-png.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="9-Fxz6FVBpchzlSqpywQimbeJldG2GPst54f4MzM_J-kthqak5x8s0F-Hg4qcDZm0A8=h500.png" class=" wp-image-72 aligncenter" height="217" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/9-fxz6fvbpchzlsqpywqimbejldg2gpst54f4mzm_j-kthqak5x8s0f-hg4qcdzm0a8h500-png.jpg?w=385&h=217" width="385" /></a></div>
<br />
<br />
Ini dia link download Slendrina The Cellar 1.6.2 : <a href="http://adf.ly/1PvVI6">Download here</a>Putri Indriyani Balqishhttp://www.blogger.com/profile/07789374118248019380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1729103646204091712.post-44188732342050077132015-10-17T20:11:00.004-07:002015-10-17T20:14:03.460-07:00Creepypasta 4 : Mr. Widemouth <img alt="maxresdefault" class="attachment-featured-image wp-post-image" height="359" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/maxresdefault.jpg?w=900" width="640" /><br />
<br />
Translated by : Putriibe<br />
<br />
Selama masa kecilku, keluargaku tidak pernah tinggal di satu tempat
untuk waktu yang lama. Kami pindah ke Rhode Island ketika aku 8 tahun,
dan disana kami menetap sampai aku pergi untuk kuliah di Colorado
Springs. Banyak kenangan yang aku ingat, dan kebanyakan saat aku tinggal
di Rhode Island. Tapi ada beberapa kenangan di otakku yang mengingat
berbagai rumah yang pernah kami tinggali ketika aku masih sangat kecil,
tepatnya sebelum aku 8 tahun, saat kami belum pindah ke Rhode Island.<br />
<br />
Kebanyakan dari momen ini susah diingat dan tidak berarti, seperti
mengejar anak-anak lain di halaman belakang rumah yang berada di
California, mencoba membuat rakit di anak sungai belakang apartemen yang
kami sewa di Pennsylvania, dan kenangan-kenangan lainnya. Tapi ada satu
kenangan yang dapat diingat dengan jelas, seperti baru kemarin kejadian
tersebut terjadi. Aku sering penasaran, mungkin kenangan ini adalah
mimpi yang terasa nyata karena pengalaman buruk pada musim semi yang
lalu.. tapi di dalam hatiku, aku tahu mereka benar-benar terjadi.<br />
<br />
Saat itu kami tinggal di luar kesibukan kota besar di New Vineyard,
Maine. Ada beberapa ruangan yang tidak pernah aku lihat dalam 5 bulan
kami menetap disana, dalam kata lain ruangan tersebut tidak terpakai.
Menurutku itu adalah pemborosan, karena berarti kami membeli rumah yang
kelebihan ruangan dan akhirnya beberapa ruangan tersebut tidak
difungsikan, tapi saat itu, itulah satu-satunya rumah yang dekat dengan
pasar dan tidak lebih dari satu jam untuk pulang pergi menuju tempat
kerja Ayah.<br />
<br />
Sehari setelah ulang tahun ke-5 (hanya merayakan dengan orang tuaku),
aku demam. Dokter bilang aku mengidap mononucleosis, yang berarti aku
tidak boleh bermain terlalu lelah dan demam untuk kurang lebih tiga
minggu kedepan. Itu adalah saat yang mengerikan untuk hanya diam di
kasur karena kami sedang bersiap-siap untuk pindah ke Pennsylvania, dan
sudah banyak benda yang di<i>pack, </i>membuat kamarku sudah hampir
kosong. Ibuku membelikanku minuman jahe dan buku beberapa kali sehari,
dan ini tersaji untuk menjadi hiburan utama dalam beberapa minggu
kedepan. Rasa bosan yang selalu terasa membuatku sengsara<br />
<br />
Aku tidak begitu ingat bagaimana aku bertermu dengan Mr. Widemouth.
Aku rasa setelah seminggu aku dinyatakan mengidap mononucleosis. Ingatan
pertamaku adalah saat aku menanyakan apakah dia punya nama, dan dia
memberi tahuku untuk memanggilnya Mr. Widemouth karena mulutnya memang
besar. Sebenarnya, semua bagian tubuhnya dalam ukuran yang besar dan
seimbang, tapi mulutnya adalah satu-satunya bagian yang terlalu besar.<br />
<br />
“Kau terlihat seperti Furby,” Ucapku saat dia membuka salah satu bukuku.<br />
<br />
Mr. Widemouth berhenti dan memberiku tatapan bingung. “Furby? Apa itu?” Dia bertanya.<br />
<br />
Aku mengangkat bahuku. “Kau tahu.. mainan. Robot kecil dengan telinga
besar. Kau bisa memelihara dan memberi makan mereka, hampir sama
seperti binatang peliharaan sungguhan.”<br />
<br />
“Oh.” Mr. Widemouth melanjutkan membuka-buka buku. “Kamu tidak perlu
yang seperti itu. Mereka tidak sama seperti mempunyai teman yang nyata.”<br />
<br />
Aku ingat Mr. Widemouth menghilang setiap Ibuku memeriksa keadaanku.
“Aku tidur di bawah kasurmu,” setelah itu dia menjelaskan. “Aku tidak
mau orang tuamu melihatku karena aku takut mereka tidak akan membiarkan
kita bermain lagi.” Pada hari-hari pertama, kami tidak melakukan banyak
hal. Mr. Widemouth hanya melihat-lihat buku milikku, terkagum-kagum
dengan cerita dan foto di dalamnya. Dan pada hari ketiga atau mungkin
keempat setelah kami bertemu, dia menyapaku dengan senyum lebar di
wajahnya pada pagi hari. “Aku punya permainan baru yang bisa kita
mainkan,” ucapnya. “Kita harus menunggu sampai Ibumu datang dan selesai
memeriksamu, karena dia tidak boleh melihat kita memainkannya. Ini
adalah permainan rahasia.”<br />
<br />
Dan setelah Ibuku mengantarkan buku-buku dan soda pada waktu seperti
biasa, Mr. Widemouth muncul dari bawah kasurku dan menyenggol tanganku.
“Kita harus pergi ke ruangan di ujung lorong ini,” ucapnya. Awalnya aku
menolak karena orangtuaku melarangku meninggalkan tempat tidur tanpa
seizin mereka, tapi<br />
Mr. Widemouth memohon kepadaku sampai akhirnya aku
mau menuruti keinginannya.<br />
<br />
Ruangan yang ditunjukannya tidak berisi barang apapun dan juga tidak
berwallpaper. Yang membedakannya hanyalah jendela di seberang pintu. Mr.
Widemouth bergerak cepat menuju seberang ruangan tersebut dan mendorong
jendela, membiarkannya terbuka. Dia lalu mengisyaratkanku untuk melihat
kebawah jendela yang telah dibukanya.<br />
<br />
Kami sedang berada di lantai dua, tapi rumahku di atas bukit, dan
dari sudut ini, ketinggiannya benar-benar lebih jauh dari hanya sekedar
berada di rumah lantai dua. Jatuh akan sangat menyakitkan. “Aku suka
bermain <i>game pura-pura </i>dari atas sini,” Mr. Widemouth menjelaskan. “Aku berpura-pura kalau ada <i>trampoline</i> yang sangat besar di bawah jendela ini, dan aku akan melompat. Kau tahu? Kalau kau membayangkan <i>trampoline </i>itu dengan sangat baik, maka disana kau akan memantul lagi seperti bulu yang ringan, melayang-layang! Aku ingin kau mencobanya.”<br />
<br />
Saat itu aku hanyalah anak lima tahun yang sedang demam, jadi hanya
suatu pemikiran ragu-ragu saja yang bergerak cepat melalui otakku saat
aku melihat ke bawah dan mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi.
“Itu jarak yang jauh,” Ucapku. Mr. Widemouth dengan cepat menjawab,
“Tapi itu adalah bagian dari kesenangannya. Itu tidak akan menyenangkan
jika jaraknya dekat, kau hanya bisa memantul seperti di <i>trampoline</i> yang biasa, sangat tidak asik.“<br />
<br />
Aku dipermainkan dengan ucapannya, membayangkan diriku jatuh dan
memantul dengan tinggi menuju jendela tanpa sesuatu yang bisa dilihat
oleh mata manusia. Tapi kemuadian aku memikirkannya dengan logika.
“Mungkin lain kali. Aku tidak tahu apakah aku punya imajinasi yang
cukup. Aku bisa terluka.” Tolak-ku.<br />
<br />
Wajah Mr. Widemouth berubah menjadi geram, tapi hanya untuk beberapa
saat. Kemarahannya berubah menjadi kekecewaan. “Kalau kau berkata
seperti itu, tidak apa-apa.” Setelah itu ia menghabiskan waktu di bawah
kasurku, tidak bersuara sama sekali.<br />
<br />
Pagi berikutnya, Mr.Widemouth datang kembali membawa box kecil. “Aku ingin mengajarimu bagaimana untuk melakukan <i>juggling</i>,” lalu dia melanjutkan, “Ini ada sesuatu yang dapat kau gunakan untuk berlatih, sebelum aku memberikanmu pelajarannya.”<br />
<br />
Aku lalu melihat ke dalalm box. Isinya adalah pisau yang amat banyak.
“Ya Tuhan! Orang tuaku akan membunuhku jika mengetahui ini!” Aku
berteriak, terkejut karena Mr. Widemouth membawa pisau ke dalam kamarku,
benda yang orang tuaku jauhkan dariku, bahkan menyentuhnya saja aku
tidak pernah. “Aku akan dihukum untuk setahun!”<br />
<br />
Mr. Widemouth mengerutkan dahinya. “Sangat menyenangkan melakukan <i>juggling</i> dengan benda ini. Cobalah!”<br />
<br />
Aku mendorong boxnya. “Aku tidak bisa. Aku akan mendapat masalah. Pisau tidak aman untuk dilempar-lempar begitu saja.”<br />
<br />
Mr. Widemouth mengerutkan lagi dahinya sambil menunjukan pandangan
marahnya. Dia mengambil lagi boxnya dan masuk ke bawah tempat tidurku,
seharian terus di sana. Aku jadi mulai memikirkan seberapa sering dia di
bawah tempat tidurku selama ini.<br />
<br />
Aku mulai mengalami masalah tidur setelah itu. Mr. Widemouth sering
membangunkanku tengah malam, dia bilang bahwa dia sudah menaruh <i>trampoline </i>yang nyata di bawah jendela. <i>Trampoline </i>yang
besar, yang tidak dapat aku lihat dalam gelap. Aku selalu menolaknya
dan mencoba untuk kembali tidur, tapi Mr. Widemouth selalu memohon.
Terkadang dia diam di sampingku sampai pagi, dan itu membuatku terkejut.<br />
Dia tidak seru untuk diajak bermain lagi.<br />
<br />
Ibuku datang kepadaku suatu pagi dan memberitahuku bahwa aku
diizinkan untuk keluar dari kamar. Dia berfikir kalau udara segar akan
bagus untukku, terutama setelah terkurung di kamar untuk waktu yang
lama. Aku menggunakan <i>sneakers </i>dan menderap menuju serambi belakang, merasakan sinar matahari di wajahku.<br />
Mr. Widemouth menungguku. “Aku punya sesuatu yang ingin kutunjukan
padamu.” Saat itu sepertinya aku memberikan raut wajah yang aneh, karena
dia langsung berkata, “Ini aman, aku berjanji.”<br />
<br />
Aku mengikutinya sampai ke awal jalan setapak yang melewati pohon
belakang rumah. “Ini jalan yang penting,” dia menjelaskan. “Aku sudah
pernah memiliki teman yang seumuran denganmu. Ketika mereka sudah siap,
aku membawa mereka menelusuri jalan ini, menuju tempat yang spesial. Kau
masih belum siap, tapi suatu hari, aku harap bisa membawamu kesana.”<br />
<br />
Aku kembali ke rumah, memikirkan tempat seperti apa di ujung jalan tersebut.<br />
<br />
Dua minggu setelah aku bertemu dengan Mr. Widemouth, barang terakhir dari rumah kami sudah selesai di<i>pack </i>ke truk<i>. </i>Aku
akan duduk di sebelah Ayahku yang menyetir ke Pennsylvania. Aku
mempertimbangkan untuk memberitahu Mr. Widemouth kalau aku akan pindah,
tapi bahkan pada saat lima tahun, aku mulai mencurigai bahwa niatnya
tidak baik terhadapku, seperti ajakan-ajakan yang dia ucapkan. Untuk
alasan ini, aku memutuskan untuk menjaga keberangkatanku sebagai
rahasia.<br />
<br />
Ayahku dah aku sudah siap di truk pada pukul 4 pagi. Dia berharap
untuk bisa sampai ke Pennsylvania pada saat jam makan siang besok dengan
bantuan persediaan kopi dan enam pak minuman energi. Dia jadi terlihat
seperti lelaki yang akan lari marathon daripada seseorang yang akan
duduk selama dua hari sambil menyetir. “Terlalu cepat untukmu, huh?” dia
bertanya. Aku mengagguk dan menempatkan kepalaku menghadap jendela,
berharap bisa tidur sebelum matahari terbit. Aku merasakan tangan Ayah
di pundakku. “Ini pindah untuk yang terakhir kalinya, Ayah janji. Ayah
tahu ini berat untukmu. Nanti saat Ayah mendapatkan promosi, kita bisa
menetap untuk waktu yang lama dan kamu bisa mencari teman.”<br />
<br />
Aku membuka mataku saat kami mulai meninggalkan rumah. Aku melihat
rumahku sebelum aku meninggalkannya, dan aku melihat siluet Mr.
Widemouth di jendela kamarku. Dia berdiri tanpa ekspresi apa-apa sampai
truknya hampir tiba di jalan utama. Dia memberiku sedikit lambaian
selamat tinggal yang menyedihkan, dengan pisau daging di tangannya. Aku
tidak membalas lambaian tangannya.<br />
<br />
Bertahun-tahun kemudian, aku kembali ke New Vineyard. Yang tersisa di
lahan rumah kami hanyalan pondasinya, kerena rumah kami telah dibakar
habis beberapa tahun setelah kami meninggalkannya. Aku penasaran dengan
jalan kecil yang diberitahu oleh Mr. Widemouth. Aku pun mengikuti
jalannya. Aku sedikit mengharapkan dia muncul dari balik pohon dan
mengagetkanku, tapi aku rasa Mr. Widemouth sudah pergi, ia sepertinya
terikat dengan rumah yang sudah terbakar habis, jadi dia pun sudah tidak
ada.<br />
<br />
Oh, jalannya berakhir di Pemakaman New Vineyard.<br />
<br />
Aku melihat kebanyakan batu nisan milik anak-anak.<br />
<br />
<br />
<b>Sumber : <a href="http://www.creepypasta.com/" rel="nofollow">http://www.creepypasta.com</a></b>Putri Indriyani Balqishhttp://www.blogger.com/profile/07789374118248019380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1729103646204091712.post-73847701325633247062015-10-17T20:07:00.004-07:002015-10-17T20:09:01.792-07:00Creepypasta 3 : The Phone Booth<div style="text-align: center;">
<img alt="6a00d83462738b53ef00e54f4b96b68834-500wi" class="attachment-featured-image wp-post-image" height="640" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/6a00d83462738b53ef00e54f4b96b68834-500wi.jpg?w=245" width="522" /> </div>
<br />
The Phone Booth atau Telepon umum merupakan cerita hantu seram yang
berasal dari Jepang yang menceritakan dua orang sahabat yang tertarik
dengan cerita hantu atau cerita legenda.<br />
<br />
Dikatakan, ada dua orang pemuda bernama Kenzo dan Tatsuya. Mereka
selalu berbagi certa seram, satu sama lain. Kapanpun mereka bertemu,
mereka harus mempunyai suatu cerita seram yang akan di ceritakan.<br />
Suatu hari, saat Tatsuya sedang browsing di internet, ia menemukan
sebuah website yang memiliki banyak legenda Jepang. Lalu, ia membaca
sebuah cerita tentang jembatan gantung yang terletak dekat dengan rumah
nya.<br />
<br />
Di website tersebut, terdapat banyak gambar jembatan tersebut dan
sekitarnya . Saat ia membaca legenda ini, Tatsuya tahu bahwa Kenzo akan
tertarik.<br />
<br />
Kemudian, saat ia bertemu Kenzo, ia menceritakan tentang legenda
jembatan gantung itu. Jembatan gantung tersebut sudah tua usianya yang
digunakan untuk menyeberangi sebuah jurang. Dijelaskan dalam website
bahwa jembatan itu terkenal karena banyak orang yang bunuh diri disana.<br />
<br />
Setiap tahun, ada sekitar 20-30 orang yang melompat dari jembatan
tersebut. Tak ada seorang pun yang dapat menjelaskan kenapa mereka bunuh
diri. Mereka mengatakan bahwa tempat itu dihantui oleh arwah dari semua
orang yang telah melakukan bunuh diri di sana.<br />
<br />
Saat Kenzo pulang, ia berencana untuk mengunjungi tempat tersebut.
Dia sangat ingin melihat hantu. Pada saat malam tiba, ia berangkat ke
pegunungan dimana jembatan itu berada. Diperlukan sekitar setengah jam
untuk sampai di sana.<br />
<br />
Saat itu sudah hampir tengah malam. Dia tiba di jembatan dan tak ada
seorang pun di sekitar situ. Sangat gelap dan hening. Suasananya begitu
menyeramkan dan membuat tubuh belakang Kenzo merasa dingin.<br />
“Wow, tempat ini menyeramkan,” katanya bergumam sendiri sambil dengan
hati-hati berjalan ke tepi jurang dan mengintip ke dalamnya. Dia mulai
berpikir tentang semua orang-orang yang telah melompat ke dalam jurang
itu. Pikiran itu membuat bulu kuduknya berdiri.<br />
<br />
Ini sangat menegangkan dan merasa harus memberi tahu Tatsuya tentang
tempat ini. Dia mengeluarkan Handphone nya dan mulai memencet nomor.
Tapi dia tersadar bahwa di sini adalah tempat yang tinggi dan jauh dari
jangkauan sinyal.<br />
<br />
Dia melihat ke sekeliling dan mendapati telepon umum tak berada jauh
darinya. Ia menuju telepon umum tesebut, memasukkan beberapa koin dan
memencet nomor Tatsuya.<br />
<br />
“Hallo? Tatsuya! Tebak aku sedang berada dimana!” katanya “Aku sedang
berada di Jembatan yang kau ceritakan itu!. Pemandangannya luar biasa!
Kamu harus datang kesini suatu hari!”<br />
<br />
“Yah, maunya sih begitu” balas Tatsuya.<br />
<br />
“Aku sudah melihatnya di foto-foto di web… Hei tunggu dulu.. Darimana kau meneleponku?”<br />
<br />
Kenzo terkekeh “Oh, Handphone ku tak mendapatkan sinyal. Jadi aku meneleponmu dari telepon umum disekitar sini”<br />
<br />
Tatsuya heran “Telepon umum? Tak ada telepon umum disana. Aku sudah melihat nya di foto.”<br />
<br />
“Apa yang kau bicarakan?” kata Kenzo “Aku berada di telepon umum
tepat di depan pintu masuk ke jembatan … Tunggu, lebih baik aku pergi …
Ada antrean orang di luar menunggu untuk menggunakan telepon … aku akan
menelepon kau ketika aku sampai di rumah. ”<br />
<br />
Begitu Kenzo berkata, Tatsuya berteriak, “Tidak! Kenzo!, jangan
keluar dari tempat itu! Aku tahu tempat itu! Aku akan segera ke sana
dalam 30 menit. Apa pun yang kau lakukan, jangan bergerak! ”<br />
<br />
“Ada apa sih?”<br />
<br />
“Berjanjilah untuk tidak bergerak sedikit pun, oke?, Aku akan datang!”<br />
<br />
Ketika temannya menutup telepon, Kenzo merasa gelombang rasa takut
menyelimuti dirinya. Dia berdiri di bilik telepon dan gagang telepon
terus menempel di telinganya. Ia menoleh, ia melihat antrian orang yang
berdiri di luar bilik telepon, diam-diam mengawasinya. Sorot mata mereka
membuat Kenzo menggigil.<br />
<br />
Setengah jam kemudian, ketika Tatsuya tiba di jembatan gantung, dia
menemukan temannya berdiri di bagian paling tepi jurang. Dia memegang
ponselnya di telinganya.<br />
<br />
Tidak ada bilik telepon dan tidak ada antrian orang yang menunggu untuk menggunakan telepon.<br />
Jika Kenzo bergerak satu inci saja, ia akan jatuh dari tepi jurang dan jatuh kedalamnya.<br />
<br />
<br />
Sumber : Fp Creepypasta IndonesiaPutri Indriyani Balqishhttp://www.blogger.com/profile/07789374118248019380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1729103646204091712.post-34814076900837883762015-10-17T20:04:00.004-07:002015-10-17T20:08:51.703-07:00Creepypasta 2 : Dead Wood Circus<div class="featured-image">
<img alt="Rakdos_Carnarium_Cropped_851" class="attachment-featured-image wp-post-image" height="463" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/rakdos_carnarium_cropped_851.jpg?w=276" width="640" /> </div>
<br />
Kalau kau tidak ingin mengetahui kebenarannya, berbalik dan pergilah.
Kalau kau terus membaca kisah sedih ini, kau tidak bisa menyalahkanku
kalau terjadi apa-apa. Aku sudah memperingatkanmu.<br />
<br />
Aku berani taruhan kau selalu berpikir sirkus itu hanya penuh dengan
kegembiraan dan permainan. Aku berani taruhan semua ‘mahkluk aneh’ di
sirkus adalah manusia sepertu kau dan aku, yang senang tampil di sirkus
sama seperti kau senang menonton mereka. Aku berani taruhan kau berpikir
semua ‘mahkluk aneh’ itu selalu tampak seperti itu; cacat dan
‘berbeda’.<br />
<br />
Kau berpikir bahwa badut berkepala dua itu memang terlahir seperti
itu. Kau berpikir si penyanyi dengan kaki kambing itu mendapat kakinya
karena dia terlahir tanpa kaki. Kau berpikir cowok bertampang normal
dengan rambut bagai langit tengah malam itu hanyalah pemain sirkus biasa
yang kabur dari rumah.<br />
<br />
Tapi sebenarnya kau tidak peduli. Kau tidak peduli bagaimana semua
mahkluk aneh itu tampak seperti apa sebenarnya. Kau tidak pernah
memikirkan apa yang mereka lakukan untuk bergabung dalam sirkus. Aku
berani mempertaruhkan segalanya kau tidak tahu apa-apa soal kesakitan
dan penderitaan yang telah mereka alami.<br />
<br />
Kau belum pernah mendengar jeritan dan teriakan mereka merobek malam.
Kau belum pernah mendengar permohonan mereka untuk mati. Kau belum
pernah mencium bau daging yang membusuk.<br />
<br />
Kau tidak tahu apa-apa. Tidak satu hal pun. Tapi itulah yang akan
kukatakan padamu sekarang. Kalau kau tidak ingin tahu kebenaran itu,
atau kau tidak cukup kuat untuk mengetahuinya, pergilah sekarang.<br />
<br />
Mari kita mulai dengan bagaimana semua mahkluk aneh itu tergabung di
sini. Tapi ‘tergabung’ itu bukan kata yang tepat, ya kan? Tidak ketika
semua ‘mahkluk aneh’ adalah manusia berfisik sempurna, dan diculik
ketika mereka hanyalah anak-anak yang ingin menonton sirkus. Ya, benar;
mereka diculik. Mereka diculik dari jalan-jalan, tanpa mempedulikan
jeritan mereka, teriakan dan pintaan pertolongan. Semua tendangan,
pukulan… mereka melakukan segalanya untuk bisa kabur. Hanya untuk
menemui kesia-siaan dan takdir mereka menjadi kelinci percobaan.<br />
<br />
Sebelum sirkus ini dimulai, ada seorang anak asuh dengan rambut biru
tua yang baru saja menemukan sebuah rumah dengan ibu yang mencintainya.
Ya, dia mungkin miskin. Ya, dia mungkin akan menjalani hidup yang keras.
Ya, dia bisa saja mati jika dibiarkan hidup di jalan. Tapi sirkus
sialan itu… sirkus sialan itu merusak seluruh kesempatannya untuk hidup…
hidup seperti seorang manusia, dan bukannya bagaikan hewan haus darah.<br />
<br />
Tapi tidak. Tentu saja tidak. Mereka harus menculiknya. Mereka harus
menculiknya ketika dia baru menginjak sembilan tahun. Dia hanyalah
seorang anak kecil ketika mereka menyuntiknya dengan segala… segala
macam hal. Dan kau tahu apa terjadi padanya? Apa kau tahu? Mereka
membuatnya gila. ‘Gila’ secara harafiah, anak itu kehilangan
kewarasannya. Dia menjadi seorang kanibal. Dia akan memakan manusia lain
dengan senang hati. Manusia lain.<br />
<br />
Dan kau tahu? Dia menyukai semua itu. Dia menyukai rasa yang hanya
bisa didapatnya dari daging manusia. Sebenarnya, dia lebih suka semuanya
dingin, mentah, dan manusia. Dia menikmati merasakan darah berlumuran
di mulutnya dan menetes dari dagunya. Bayangan yang indah, bukan?<br />
<br />
Dan apakah kau tahu kenapa anak itu yang dipilih? Kenapa harus dia,
seorang anak kecil yang hampir mati di jalanan, yang dipilih? Karena dia
hanyalah anak kecil yang belum mengisi hidupnya dengan memori-memori
indah, dan bukannya keinginan atas daging, darah, dan daging lagi.<br />
<br />
Nah, sekarang kau mulai mengerti penjelasanku. Sekarang kau tahu
setidaknya sedikit dari horor ini. Jadi, akan kutanya lagi: apakah kau
ingin berhenti? Karena aku akan melanjutkan ceritaku…<br />
<br />
Suatu kali ada seorang penyanyi berambut biru pucat. Gadis itu
berasal dari sebuah keluarga yang penuh cinta kasih, dengan seorang ibu,
ayah, dan dua orang adik laki-laki yang selalu bermain dengannya.
Keluarga itu dianggap kaya, atau mungkin saja pakaian indah yang dipakai
gadis itu yang membuat si Pemimpin Sirkus tertarik padanya. Atau
mungkin dia sudah mendengar suara indahnya menyanyi ketika dia pergi ke
tenda? Atau mungkin rambutnya yang sehalus sutra, atau wajahnya yang
cantik sempurnya? Tidak. Tidak, bukan itu semua. Bahkan itu semua tidak
mendekati.<br />
<br />
Itu karena dia tidak pernah tumbuh besar.<br />
<br />
Apa kau tahu apa yang mereka perbuat pada gadis itu? Apa kau bisa
membayangkannya? Akan kukatakan kepadamu. Mereka merobek kakinya dengan
cara yang mengerikan. Kemudian gadis yang awalnya terkenal sebagai anak
yang suaranya secantik wajahnya berubah menjadi gadis berkaki kambing.<br />
<br />
Apa kau bisa memikirkan betapa kerasnya hidup dengan kondisi seperti
itu? Dengan kaki yang bahkan bukan kaki manusia? Karena aku bahkan tidak
mampu memimpikan betapa sulitnya hidup demikian. Coba bayangkan
penderitaan dan kengerian yang dialami diva kecil itu, yang menangis
setiap malam. Tangisannya melukaiku dan membuatku ingin menangis juga.
Sakitnya tentu takkan tertahankan…<br />
<br />
Aku terkejut karena kau sudah membaca sejauh ini. Hatimu pasti kuat.
Tapi aku harus bilang lagi; kau bisa berhenti. Karena aku harus
meyakinkanmu bahwa segalanya takkan membaik.<br />
<br />
Badut berkepala dua itu? Sebelum menjadi mahkluk aneh, tahukah kau
seperti apa dia dulu? Tentu saja tidak. Tidak ada yang tahu. Sampai
sekarang.<br />
<br />
Badut itu dulunya adalah dua orang anak; sepasang anak kembar,
laki-laki dan perempuan yang tidak terpisahkan sejak mereka lahir.
Mereka sahabat dekat, dan mereka selalu bersama. Dan apakah kau tahu
bahwa mereka punya ayah dan ibu? Anak-anak itu memiliki keluarga. Mereka
memiliki teman. Mereka memiliki masa depan yang cerah di hadapan
mereka. Namun semua hancur berantakan. Semua karena mereka pergi ke
sirkus itu. Semua karena mereka tidak cukup cepat untuk kabur.<br />
<br />
Karena mereka hanyalah anak-anak.<br />
<br />
Dan apa kau tahu apa yang terjadi sesudah itu? Setelah jeritan mereka
diredam, dan mereka dirantai dan diikat di sebuah meja besi? Mereka
dipotong hidup-hidup. Anggota tubuh mereka dipotong ketika mereka masih
sadar. Dan mereka benar-benar tak terpisahkan sekarang. Mereka akan
selalu bersama, sampai mereka mati.<br />
<br />
Karena dua anak sudah menjadi satu. Mereka dijahit menyatu. Gumpalan
daging bertebaran di sekeliling mereka selama penjahitan itu, dan bau
darah dan kematian bersarang dalam penciuman mereka untuk waktu yang
lama. Sangat lama…<br />
<br />
Hanya karena mereka adalah sepasang anak yang ceria.<br />
<br />
Namun itu belum cukup. Ini bahkan belum sampai ke akhir cerita.<br />
<br />
Masih banyak lagi. Begitu banyak jiwa yang tersiksa. Banyak sekali
anak-anak yang mati ketika dimutilasi. Banyak sekali yang lain yang
berharap bahwa mereka lebih baik mati saja. Begitu banyak… begitu
banyaknya jiwa-jiwa yang tidak beruntung dan jatuh ke tangan sang
Pemimpin Sirkus.<br />
<br />
Kau tahu apa lagi? Penyiksaan tidak berakhir sampai di situ.
Dipotong-potong dan diubah menjadi monster mungkin hanyalah bagian
termudah dari apa yang mereka jalani. Tapi, berhubung kau sudah membaca
sampai sejauh ini, aku tidak yakin kau akan berhenti sekarang. Jadi aku
takkan repot-repot memperingatkanmu.<br />
<br />
Apa kau tahu apa yang akan terjadi jika mereka membuat kesalahan,
sekecil apapun itu? Jika mereka menolak melakukan sesuatu untuk
pertunjukkan? Atau bahkan ketika mereka salah melangkah?<br />
Oh tidak, kau takkan tahu. Kau takkan tahu karena sang Pemimpin
Sirkus selalu menghukum mereka di tempat terpencil, yang jauh dari mata
orang-orang yang bisa jadi tak sengaja melihat penghukuman itu. Apa
hukumannya, kau akan bertanya?<br />
<br />
Asam.<br />
<br />
Ya, kau membacanya dengan benar; asam. Salah sedikit di depan sang
Pemimpin Sirkus, dan kau akan merasakan asam yang membakar itu
dituangkan atas tubuhmu.<br />
<br />
Kau pikir itu sudah parah? Itu semakin memburuk. Tidak terlalu ekstrim, tapi memang memburuk. Aku tahu ini sulit dipercaya.<br />
<br />
Seolah peristiwa mutilasi itu belum cukup. Dan asamnya? Itu lebih
segala jenis penderitaan, bagi manusia atau bukan. Tapi campurlah kedua
hal itu, dan kau akan mendapatkan penderitaan terburuk dari semuanya.<br />
<br />
Kau membusuk.<br />
<br />
Ya, itu benar. Campurlah mutilasi dan asam itu, dan jadilah; kau
adalah manusia yang hidup dan bergerak, tapi kau sekarat, ‘dimakan’ luar
dalam. Aku bahkan tidak bisa memulai penjelasan horor dan rasa sakit
yang dirasakan ketika kau tahu tubuhmu membusuk, dan kau memiliki
kesadaran penuh untuk menghadapi setiap detik penderitaan itu.<br />
<br />
Dan itulah sebabnya semua ‘mahkluk aneh’ ini ingin mati. Meskipun
mereka sekarat sekarang, itu lambat sekali, dan sangat menyakitkan.
Mereka ingin mati dengan cepat. Meskipun itu perlu berjam-jam, rasa
sakit yang mereka rasakan akan lebih baik dibandingkan neraka yang
sedang mereka jalani.<br />
<br />
Tapi mereka tidak mencoba bunuh diri. Tidak. Mereka tidak pernah melakukannya.<br />
<br />
Sekuat apapun mereka ingin penderitaan mereka berakhir, mereka tetap bertahan hidup.<br />
<br />
Mengapa?<br />
<br />
Karena sirkus sangat menggembirakan. Itu sebabnya. Sirkus itu memang penuh kegembiraan.<br />
Dan itulah kenyataannya. Setiap kata. Setiap kata-kata sialan yang mengerikan ini, inilah kenyataannya.<br />
<br />
Bagaimana caranya aku bisa tahu semua ini, kau akan bertanya?<br />
<br />
Karena akulah sang Pemimpin Sirkus itu.<br />
<br />
<br />
Sumber : <a href="http://www.indoriddle.blogspot.co.id/" rel="nofollow">http://www.indoriddle.blogspot.co.id</a>Putri Indriyani Balqishhttp://www.blogger.com/profile/07789374118248019380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1729103646204091712.post-17486152915352300902015-10-17T19:55:00.001-07:002015-10-17T19:56:27.772-07:00Creepypasta 1 : Clap Clap<img alt="13cfe9a6af1d1dd7" class="attachment-featured-image wp-post-image" height="380" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/13cfe9a6af1d1dd7.jpg?w=612" width="612" /> <br />
<br />
Caranya yang mudah untuk di mainkan membuat permainan ini begitu
populer di dunia, hingga setiap Negara memiliki versi mereka
sendiri-sendiri tentang permainan ini.<br />
<br />
Cara memainkan permainan ini, cukup kau menyediakan lahan untuk
bermain, kau bisa menggunakan kebun belakang atau halaman rumahmu, bila
kau mau bahkan kau bisa menggunakan Rumahmu sebagai media permainan.<br />
<br />
Selain lahan yang luas, kau juga membutuhkan teman atau keluargamu
yang bersedia untuk ikut, namun pernahkah tersirat di benakmu, kau bisa
bermain dengan mereka.<br />
<br />
Anda tahu siapa yang aku maksud mereka. (Well—aku akan mengatakan
siapa mereka, mulai dari teman imajinasimu, khayalanmu, atau mereka yang
sudah meninggal) terdengar seperti lelucon bukan.<br />
Kau bisa memulai permainan ini dengan benda yang akan kami sebutkan,<br />
<br />
Persiapkan sebuah kain panjang apapun, yang berguna untuk menutup
kedua matamu untuk memulai permainan, kemudian katakan dengan lantang
(Lirih juga tidak apa-apa, bila kau takut menganggu tetanggamu) di sini,
kita menggunakan media rumah sebagai latar.<br />
<br />
Ucapkan “Merry-Merry. Aku melihatmu.. Merry, Merry, aku ingin bermain denganmu”<br />
Saat mendendangkan lagu itu, bayangkan kau sedang bermain dengan
seseorang dalam kepalamu, sesadar apapun, dirimu, yang kau lihat pasti
gadis berambut panjang dengan gaun putih yang menutupi kakinya.<br />
Ingat!! Permainan ini sangat mudah, ketika kau sudah menutup kedua
matamu, dan kau juga sudah mendendangkan lagu pengiring itu, kini, kau
bisa bermain dengan mereka (yang sudah meninggal atau yang tinggal di
rumahmu).<br />
<br />
Tepukkan tanganmu hingga mengeluarkan suara “Clap-Clap” dan kau
mungkin akan mendengar, suara tawa kecil yang merdu atau mungkin langkah
kaki yang terdengar di telingamu.<br />
Tanggapan yang di terima:<br />
<br />
-Anonymouse(9) : Kau bercanda, semalam aku melakukanya sendirian di
Rumahku. Dan apa yang terjadi, aku seperti orang gila yang baru saja
keluar dari rumah sakit Jiwa Bung!<br />
<br />
-Jesika_Vlin23@ Kemarin aku coba iseng-iseng, dan entahlah, memang
aku mendengar suara seseorang seperti berjalan saat aku menepuk kedua
tanganku, namun ku urungkan untuk melanjutkanya.<br />
<br />
-BroklinSun@ ini hanya lelucon payah!! Hanya anak kecil lugu yang akan termakan oleh permainan konyol ini.<br />
<br />
-Crish_Elder : Hei!! Bukan berniat untuk menakut-nakuti kalian, aku
sempat memainkanya sendirian di rumahku, dan menepuk tanganku
berkali-kali, aku mendengar seseorang seperti terkekeh, ku ikuti suara
itu, dan aku menangkapnya, namun aku tidak melepaskan ikatan pada
mataku, aku bertanya kepadanya siapa ini? Dia menjawab dengan suara yang
ku kenal. Itu adalah Lisa, (dia teman baikku sebelum meninggal karena
kanker).<br />
<br />
-Anonymouse (9) : Astaga!! Maaf bila komentarku sebelumnya terlihat
Frontal, namun sekarang, aku benar-benar terjebak. Ada gadis kecil
bergaun putih yang terus mengikutiku, dia menatapku dengan sinis,
menurutmu dia adalah imajinasiku. Yang bisa menjawabnya, tolong bantu
aku??<br />
<br />
-Elifia_Greenday: aku memainkanya!! Astaga, aku bermain dengan
seseorang yang mengatakan, dia sudah mengenalku bahkan sebelum aku di
lahirkan. Ada yang tahu cara mengakhiri permainanya?<br />
<br />
-MistakeBoy@ aku memainkanya, dan aku sempat mengobrol, dia adalah
teman imajinasiku saat kecil. Mungkin ini gila, namun sekarang aku jadi
terus menerus membayangkan dia. Menurutmu ini akan berakhir dengan
sendirinya?<br />
<br />
-Jufot_Grim@ Aku tidak akan pernah memainkan permainan ini lagi!
Permainan ini hanya mengundang mereka, tapi tidak menyingkirkanya.
Apalagi mengakhirinya.<br />
<br />
Sumber : <a href="http://www.indoriddle.blogspot.co.id/" rel="nofollow">http://www.indoriddle.blogspot.co.id</a>Putri Indriyani Balqishhttp://www.blogger.com/profile/07789374118248019380noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1729103646204091712.post-67436085745880808892015-10-17T18:30:00.001-07:002015-10-17T20:31:32.722-07:00Apa Itu Creepypasta<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span style="font-size: small;"><img alt="Apa Itu Creepypasta" class="attachment-featured-image wp-post-image" height="336" src="https://putriibe.files.wordpress.com/2015/10/creepypasta.jpg?w=864" width="640" /> </span></span></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Sebagai penggemar creepypasta yang sudah lumayan lama, kali ini saya akan menjelaskan tentang <i><b>apa itu creepypasta.</b></i></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"> Dulu saat saya baru mengenal creepypasta, saya penasaran dengan artinya. Dan saya langsung <i>searching </i>saking penasarannya. Ternyata, creepypasta itu berasal dari kata <i>copy-paste</i> yang diplesetkan menjadi creepypasta karena yang di<i>copy-pastekan</i>nya<i> </i>adalah hal-hal yang <i>creepy</i> atau menyeramkan. Creepypasta bukan hanya kumpulan-kumpulan cerita menyeramkan saja, foto-foto yang <i>disturbing </i>pun bisa ditemukan jika kita mencoba <i>searching </i>dengan keyword creepypasta.</span><br />
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"> Biasanya, cerita cerita di creepypasta tidak panjang, hanya beberapa
paragraf saja namun dapat membuat kita merinding jika membacanya.
Endingnya juga terkadang susah ditebak dan akan sangat tidak terduga.
Bahkan ada beberapa creepypasta yang akan membuat kita bermimpi tentang
hal yang menakutkan, misalnya saja creepypasta yang berjudul <i>Monkey Dream</i>.
Jujur saya tidak berani membaca creepypasta yang satu ini, bisa
dibilang saya penakut karena biasanya setelah membaca cerita creepypasta
saya jadi tidak berani pergi sendirian saat malam atau bahkan hanya
untuk pergi ke wc dan dapur di malam hari walaupun keesokan harinya rasa
takut saya langsung hilang dan ingin membaca lagi cerita-cerita
creepypasta yang lain.</span><br />
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>Contoh gambar <i>disturbing</i></b></span><br />
<br />
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="" class="aligncenter" height="216" id="irc_mi" src="https://i1.wp.com/pre02.deviantart.net/6bbe/th/pre/f/2014/133/2/7/frozen___creepypasta___elsa_by_jackfrostoverland-d7i76qf.png" width="469" /> </span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="" class="aligncenter" height="372" id="irc_mi" src="https://i2.wp.com/img3.wikia.nocookie.net/__cb20100821213500/creepypasta/images/e/e9/Me_inside_.jpg" width="300" /> </span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="Creepy Scary animated GIF" class="gifs-gif unloaded aligncenter" id="SGPmLGD3jM0ko" src="https://media1.giphy.com/media/SGPmLGD3jM0ko/200_s.gif" /> </span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="" class="irc_mut aligncenter" src="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ7MN7pf2EZTy8R73ogMAg6MejvrHBofeOt6f9st5hOXpUvD1_R8A" height="239" width="319" /></span></div>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>Salah satu cerita creepypasta </b></span></blockquote>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<br />
<blockquote>
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
<blockquote class="tr_bq">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><b>White With Red</b></span></div>
</blockquote>
</blockquote>
</blockquote>
</blockquote>
</blockquote>
<br />
<blockquote>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><img alt="" class="irc_mut" src="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTx9fJGGVW6rVC_I0WWHJuZt5NU6GI-otASnAV7ul6WY5PXe1oAQQ" height="471" width="624" /></span><br />
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="A man went to a hotel and walked up to the front desk to check in. The woman at the desk gave him his key and told him that on the way to his room, there was a door with no number that was locked and no one"> </span></span></span></blockquote>
<br />
<blockquote>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="A man went to a hotel and walked up to the front desk to check in. The woman at the desk gave him his key and told him that on the way to his room, there was a door with no number that was locked and no one"> Seorang pria pergi ke sebuah hotel dan berjalan ke meja resepsionis
untuk check-in. Wanita di meja memberinya kunci dan mengatakan kepadanya
bahwa dalam perjalanan ke kamarnya, ada sebuah pintu tanpa nomor yang
terkunci dan tidak ada yang </span><span title="was allowed in there.">diizinkan berada di sana ataupun</span><span title="Especially no one should look inside the room, under any circumstances."> melihat ke dalam ruangan tersebut, dalam keadaan apapun. </span><span title="So he followed the instructions of the woman at the front desk, going straight to his room, and going to bed.">Jadi dia mengikuti petunjuk dari wanita di meja resepsionis untuk langsung ke kamarnya dan pergi tidur. </span></span></span><br />
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="So he followed the instructions of the woman at the front desk, going straight to his room, and going to bed."> </span></span></span></blockquote>
<br />
<blockquote>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="So he followed the instructions of the woman at the front desk, going straight to his room, and going to bed."> Tapi m</span><span title="The next night his curiosity would not leave him alone about the room with no number on the door.">alam berikutnya rasa ingin tahunya sangat besar terhadap ruangan tanpa nomor itu. </span><span title="He walked down the hall to the door and tried the handle.">Dia berjalan menyusuri lorong menuju ke ruangan hotel tanpa nomor itu dan mencoba membuka pintunya. Dan t</span><span title="Sure enough it was locked.">entu saja pintunya terkunci. </span><span title="He bent down and looked through the wide keyhole.">Dia membungkuk dan melihat melalui lubang kunci. </span><span title="Cold air passed through it, chilling his eye.">Udara dingin keluar dari lubang kunci itu, membuat mata yang sedang ia tempatkan di depan lubang kunci tersebut terasa dingin. </span><span title="What he saw was a hotel bedroom, like his, and in the corner was a woman whose skin was completely white.">Apa
yang dia lihat adalah kamar hotel, seperti kamarnya, dan di sudut
ruangan ada seorang wanita yang kulitnya benar-benar putih. Wanita itu</span><span title="She was leaning her head against the wall, facing away from the door."> menyandarkan kepalanya menghadap ke dinding, tidak ke arah pintu. Pria itu</span><span title="He stared in confusion for a while."> menatap bingung untuk sementara waktu. </span><span title="He almost knocked on the door, out of curiosity, but decided not to.">Dia hampir mengetuk pintu, karena penasaran, tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya. </span><span title="This disinclination saved his life.">Keengganan ini menyelamatkan hidupnya. </span><span title="He crept away from the door and walked back to his room.">Dia menjauh dari pintu dan berjalan kembali ke kamarnya. </span></span></span><br />
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="The next day, he returned to the door and looked through the wide keyhole."> </span></span></span></blockquote>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span><br />
<blockquote>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"><span class="" id="result_box" lang="id"><span title="The next day, he returned to the door and looked through the wide keyhole."> Keesokan harinya, ia kembali ke pintu tanpa nomor itu dan melihat melalui lubang kunci lebar lagi. </span><span title="This time, all he saw was redness.">Kali ini, semua yang ia lihat adalah warna merah. </span><span title="He couldn't make anything out besides a distinct red color, unmoving.">Dia tidak bisa melihat apa-apa selain warna merah yang tak bergerak itu. </span><span title="Perhaps the inhabitants of the room knew he was spying the night before, and had blocked the keyhole with something red.">Mungkin
penghuni ruangan tahu dia mengintip pada malam sebelumnya, dan telah
menutup lubang kunci dengan sesuatu berwarna merah. </span><span title="At this point he decided to consult the woman at the front desk for more information.">Pada
titik ini ia memutuskan untuk bertanya pada wanita di meja resepsionis
untuk informasi lebih lanjut. Wanita yang melayaninya</span><span title="She sighed and said, “Did you look through the keyhole?” The man told her that he had and she said, “Well, I might as well tell you the story.">
menghela napas dan berkata, “Apakah Anda melihat melalui lubang kunci?”
Pria itu mengangguk, lalu wanita tersebut melanjutkan kata-katanya,
“Yah, aku akan menceritakan kisahnya. Dulu</span><span title="A long time ago, a man murdered his wife in that room, and her ghost haunts it.">, seorang pria membunuh istrinya di ruangan itu, dan arwah istrinya gentayangan di ruangan tempat ia dibunuh. </span><span title="But these people were not ordinary.">Tapi orang-orang ini tidak biasa. </span><span title="They were white all over, except for their eyes, which were red.”">Semua tubuh mereka sangat putih, kecuali mata mereka, berwarna merah. “</span></span></span></blockquote>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span><span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Gimana? Menurut saya sih ceritanya asik dan menakutkan, karena ini
adalah cerita creepypasta yang paling pertama saya baca. Jadi, untuk
yang belum mengerti, benda merah yang ia lihat melalui lubang kunci
adalah mata si hantu wanita yang dibunuh oleh suaminya, dalam kata lain,
si pria yang penasaran tersebut bertatapan dengan si hantu wanita
dengan jarak yang sangat dekat. Kenapa begitu? Kita dapat mengetahuinya
saat wanita resepsionis berkata, <i>“Semua tubuh mereka sangat putih, kecuali mata mereka, berwarna merah.” </i></span><br />
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
</span>
<span style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">Nah, itulah creepypasta. Jika ingin membaca cerita <i>creppy </i>lainnya, kalian bisa <i>searching </i>sendiri ya. Sampai ketemu di post berikutnya.</span>Putri Indriyani Balqishhttp://www.blogger.com/profile/07789374118248019380noreply@blogger.com0